PENELITIAN TINDAKAN KELAS[1]
(Classroom Action Research)
Oleh. Dr. H. Karwono, M.Pd [2]
PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
PTK atau action research mulai berkembang sejak perang dunia ke dua, saat ini PTK sedang berkembang dengan pesatnya di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Australia, dan Canada. Para ahli penelitian pendidikan akhir-akhir ini menaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK. Menurut Stephen Kemmis seperti dikutip D. Hopkins dalam bukunya yang berjudul A Teacher’s Guide to Classroom Research, menyatakan bahwa action research adalah: a from of self-reflektif inquiry undertaken by participants in a social (including education) situation in order to improve the rationality and of (a) their own social or educational practices justice (b) their understanding of these practices, and (c) the situastions in which practices are carried out.
Secara singkat PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tinakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki dimana praktek-praktek pembelajaran dilaksanakan.
Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut PTK melaksanakan proses pengkajian berdaur (cyclical) yang terdiri 4 tahapan sebagai berikut:
Keempat fase dari suatu siklus dalam sebuah PTK bisa digambarkan dengan sebuah spiral PTK seperti sebagai berikut:
Plan
Reflektif
Action/Observation
Reflective
Action/Observation
Reflective
Action/Observation
Sesuai dengan hakekat yang dicerminkan oleh namanya yaitu action research spiral, penelitian tindakan kelas dapat dimulai darimana saja dari keempat fase yaitu: perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).
2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Karakteristik penelitian tindakan kelas antara lain:
(a) an inquiry on practice from within
Karakteristik pertama dari PTK adalah bahwa kegiatannya dipicu oleh permasalahan praktis yang dihayati guru dalam pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu PTK bersifat practice driven dan Action driven, dalam arti PTK berujuan memperbaiki scara praktis, langsung – disini, sekarang atau sering disebut dengan penelitian praktis (practical inquiry). Hal ini berarti PTK memusatkan perhatian pada permasalahan spesifik konstekstual.
Peran dosen LPTK pada tahap awal adalah menjadi sounding board (pemantul gagasan) bagi guru yang menghadapi permasalahan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari.
(b) a collaborative effort between school teachers and teacher educators.
Karena dosen LPTK tidak memiliki akses langsung, maka PTK diselenggarakan secara colaboratif dengan guru yang kelasnya menjadi kancah PTK. Karena yang memiliki kancah adalah guru sehingga para dosen LPTK yang berminat melakukan PTK tidak memiliki akses kepada kancah dalam peran sebagai praktisi. Oleh sebab itu ciri kolaboratif harus secara konsisten tertampilkan sebagai kerja sama kesejawatan dalam keseluruhan tahapan penyelenggaraan PTK, mulai dari identifikasi permasalahan, serta diagnosis keadaan, perancangan tindakan perbaikan, sampai dengan pengumpulan dan analisis data serta reflektisi mengenai temuan di samping dalam penyusunan laporan.
(c) reflective practice made public.
Keterlibatan dosen LPTK dalam PTK bukanlah sebagai ahli pendidikan yang tengah mengemban fungsi sebagai pembina guru sekolah menengah atau sebagai pengembang pendidikan (missionary approach), melainkan sebagai sejawat, di samping sebagai pendidik calon guru yang seyogyanya memiliki kebutuhan untuk belajar dalam rangka mengakrabi lapangan demi peningkatan mutu kinerjanya sendiri. Dalam hubungan ini guru yang berkolaborasi dalam PTK harus mengemban peran ganda sebagai praktisi yang dalam pelaksanaan penuh keseharian tugas-tugasnya juga sekaligus secara sistematis meneliti praksisnya sendiri. Apabila ini terlksana dengan baik maka akan terbina kultur meneliti dikalangan guru, dan merupakan suatu langkah strategis dalam profisionalisme jabatan guru. Hal ini pelecehan profesi dalam bentuk penyedia jasa borongan utuk membuatkan daftar angka kridit dalam proses kenaikan pangkat fungsional guru yang menggejala akhir-akhir ini dapat diakhiri.
PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Prosedur penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem berdaur dari berbagai kegiatan pembelajaran, menurut Raka Joni (1988) terdapat lima tahapan yaitu:
- Pengembangan fokus masalah penelitian
- Perencanaan tindakan perbaikan
- Pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi
- Analisis dan refleksi
- Perencanaan tindak lanjut (lihat gambar 1 dan 2).
Secara lebih rinci, prosedur pelaksanaan LPTK dapat digambarkan sebagai berikut:
Dalam pelaksanaannya, PTK diawali dengan kesadaran akan adanya permasalahan yang dirasakan mengganggu, yang dianggap menghalangi pencapaian tujuan pendidikan sehingga ditengarai telah berdampak kurang baik terhadap proses dan atau hasil belajar pserta didik, dan atau implementasi sesuatu program sekolah. Bertolak dari kesadaran mengenai adanya permasalahan tersebut, yang besar kemungkian masih tergambarkan secara kabur, guru – baik sendiri maupun dalam kolaborasi dengan dosen LPTK yang menjadi mitranya kemudian menetapkan fokus permasalahan secara lebih tajam kalau perlu dengan mengumpulkan tambahan data lapangan secara lebih sistematis dan atau melakukan kajian pustaka yang relevan.
Pada gilirannya, dengan perumusan permasalahan yang lebih tajam itu dapat dilakukan diagnosis kemungkinan-kemungkinan penyebab permasalahan secara lebih cermat, sehingga terbuka peluang untuk menjajagi alternatif-alternatif tindakan perbaikan yang diperlukan. Alternatif mengatasi permasalahan yang dinilai terbaik, kemudian diterjemahkan menjadi program tindakan perbaikan yang akan dicobakan. Hasil percobaan tindakan perbaikan yang dinilai dan direfleksikan dengan mengacu kepada kreteria-kreteria perbaikan yang dikehendaki, yang telah ditetapkan sebelumnya.
1. Penetapan Fokus/Masalah Penelitian, yang meliputi:
a. Merasakan adanya masalah
b. Identifikasi Masalah PTK
c. Analisis Masalah
d. Perumusan masalah
2. Perencanaan Tindakan, yang meliputi:
a. Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan
b. Analisis Kelaikan Hipotesis Tindakan
c. Persiapan Tindakan
3. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi-Interpretasi
a. Pelaksanaan Tindakan
b. Observasi dan Interpretasi
c. Diskusi balikan (review discussion)
4. Analisis dan Refleksi
a. Analisis Data
b. Refleksi
5. Perencanaan Tindak lanjut
a. Prosedur Observasi
b. Beberapa Tindakan
FORMAT USULAN PTK
1. JUDUL
Judul PTK hendaknya menyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta bentuk tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah. Formulasi Judul hendaknya singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok PTK, bukan sosok penelitian formal.
2. LATAR BELAKANG
Dalam latar belakang permasalahan hendaknya diuraikan urgensi penanganan permasalahan yang diajukan melalui PTK. Untuk itu harus ditunjukkan fakta-fakta yang mendukung, baik yang berasal dari pengamatan guru selama ini maupun dari kajian pustaka. Dukungan berupa hasil penelitian terdahulu, apabila ada, akan lebih baik mengokohkan argumentasi mengenai urgensi serta signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui PTK yang diusulkan. Karakteristik khas PTK yang berbeda dari penelitian formal hendaknya tercermin dalam uraian bagian ini.
3. PERMASALAHAN
Permasalahan yang diusulkan untuk ditangani melalui PTK dijabarkan secara lebih rinci dalam bagian ini. Masalah hendaknya benar-benar diangkat dari masalah keseharian di sekolah yang memang layak dan perlu diselesaikan melalui PTK. Sebaliknya, permasalahan yang secara teknis-metodologik di luar jangkauan PTK. Uraian permasalahan yang ada hendaknya didahului oleh identifikasi masalah, yang dilanjutkan dengan analisis masalah diikuti refleksi awal sehingga permasalahan yang perlu ditangani itu nampak menjadi lebih jelas. Dengan kata lain, bagian ino dikunci dengan perumusan masalah tersebut. Dalam bagian ini, sosok PTK harus secara konsisten tertampilkan.
4. CARA PEMECAHAN MASALAH
Dalam bagian ini dikemukakan cara yang diajukan untuk emecahkn masalah yang dihadapi. Alternatif pemecahan yang diajukan hendaknya mempunyai landasan konseptual yang mantap yang bertolak hasil analisis masalah. Di samping itu, harus terbayangkan kemungkinan kemanfaatan hasil pemecahan masalah dalam rangka pembenahan/atau peningkatan implementasi pembelajaran/atau berbagai program sekolah lainnya. Juga harus dicermati bahwa artikulasi kemanfaatan PTK berbeda dari kemanfaatan penelitian formal.
5. TUJUAN PENELITIAN DAN PEMANFAATAN PENELITIAN
Tujuan PTK hendaknya dirumuskan secara jelas. Paparkan sasaran antara dan akhir tindakan perbaikan. Perumusan tujuan harus konsisiten dengan hakekat permasalahan yang dikemukakan dalam baian-bagian sebelumnya. Dengan sendirinya artikulasi tujuan PTK berbeda dari tujuan formal. Pencapaian tujuan hendakya dapat diverifikasikan secara obyektif, sedapat mungkin bisa dikwantifikasikan. Di samping tujuan PTK, juga perlu diuraikan kemungkinan kemanfaatan penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik keuntungan-keuntungan yang dijanjikan, khususnya bagi peserta didik sebagai pewaris langsung hasil PTK, di samping bagi guru pelaksana PTK, rekan guru lainnya serta bagi dosen LPTK.
6. KERAGKA TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pada bagian ini diuraikan landasan substantif dalam arti teoritik dan/atau metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternatif tindakan yang akan diimplementasikan. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan kajian terhadap baik pengalaman peneliti pelaku PTK sendiri yang relevan maupun pelaku PTK lain. Argumentasi logik dan teoritik diperlukan guna menyusun kerangka konseptual. Atas dasar kerangka konseptual yang disusun itu hipotesis tindakan dirumuskan.
7. RENCANA PENELITIAN
a. Setting Penelitian dan karakteristik Subyek Penelitian
Pada bagian ini disebutkan dimana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagamana karakteristik kelas tersebut. Misalnya komposisi pria wanita, latar belakang sosial ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan, tingkat kemampuan dsb. Aspek substantif permasalahan seperti Matematika SMP, Bahasa Inggris SMA.
b. Variabel yang diselidiki
Pada bagian ini ditentukan variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel tersebut dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan peserta didik, guru, bahan ajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar dsb. (2) variabel proses penyelenggaraan pembelajaran seperti interaksi pembelajaran, keterampilan bertanya guru, cara belajar peserta didik, implementasi berbagai metode pembelajaran dikelas dsb. (3) variabel output, seperti rasa keingintahuan peserta didik, kemampuan peserta didik mengaplikasikan pengetahuan, motivasi belajar peserta didik dsb.
c. Rencana Tindakan
Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran, seperti:
(1) Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti, penetapan entry behavior, pelancaran tes diagnostik untuk menspesifikasi masalah, pembuatan skenario pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain-lain yang terkait degan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Di samping itu juga diuraikan alternatif-aternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah.
(2) Implementasi Tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang akan digelar, skenario kerja perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
(3) Observasi dan Interpretasi, yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
(4) Analisis dan Refleksi, yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personil yang akan dilibatkan, serta kreteria dan rencana bagi tindakan daur berikutnya.
d. Data dan Cara Pengumpulannya
Pada bagian ini ditunjkan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang digelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kekurang berhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya. Di sampig itu teknik pengumpuan data yang diperlukan juga harus diuraikan dengan jelas seperti melalui pengamatan partisipatif, pembuatan jurnal harian, observasi aktivitas dikelas, penggambaran interaksi dalam kelas, pengukuran hasil belajar dengan berbagai prosedur pengukuran, dan sebagainya. Selanjutnya dalam prosedur pengumpulan data PTK, para guru juga harus aktif sebagai pengumpul data, bukan semata-mata sebagai sumber data. Akhirnya, semua teknologi pengumpulan data yang digunakan harus mendapat penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks PTK yang khas itu. Sebab meskipun mungkin saja menyajikan mutu rekaman yang jauh lebih baik , penggunaan teknologi perekaman data yang canggih dapat saja terganjal keras pada tahap tayang uang dalam rangka analisis dan interpretasi data.
e. Indikator Kinerja
Pada bagian ini tolok ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya. Untuk tindakan perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep peserta didik misalnya perlu ditetapkan kreteria keberhasilan.
f. Tim Peneliti dan Tugasnya
Dalam bagian ini hendaknya dicantumkan nama-nama anggota peneliti dan uraian tugasnya/peran setiap aggota tim peneliti, serta jam kerja yang dialokasikan setiap minggu untuk kegiatan penelitian.
8. JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian disusun dalam metriks yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal sampai akhir.
9. RENCANA ANGGARAN
Daftar Rujukkan
Arends, Richard. 19997. Classroom Instruction and Management. Toronto. McGrew-Hill.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen Dikti, Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research). IBRD OAN No 3979 – IND
Hopkins, David. 1992. A Teacher’s Guide to Classroom Research. 2ed. Open University Press, Philadelphia.
Muhajir, Noeng. 1997. Analisis dan Refleksi dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.
Muhajir, Noeng. 1992. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Rake Sarasin. P.O BOX 83.
Why viewers still use to read news papers when in this technological globe everything is accessible on net?
Hey! I simply would like to give a huge thumbs up for the
nice information you could have here on this post.
I might be coming back to your blog for extra
soon.
Hi there! I simply want to give an enormous thumbs up for the nice information you’ve
got right here on this post. I will probably be coming
back to your blog for more soon.
Prof, bolehkah dalam latar belakang masalah PTK ditampilkan hasil belajar siswa pada semester yang lalu sebagai rujukan pentingnya masalah ini? PTK dilaksanakan pada semester ini dalam mata pelajaran yang sama. Terima kasih Prof.
Pak artikel yang bapk tulis sagat bermanfaat bgi kmi yan melkukan penelitian…akan atetapi yang blum sya pahami adalah kenapa ko tindakan kelas tidak langsung kearah materi pembelajaran saja misal nya materi yang dijadikan Tema Dalam PTK yaitu Bahasa Inggris, dan kalau dalam SAP bagaimana cara mendiskripsikannya dengan PTK ini hingga minimal 12 atau sampai 16 kali tatap Muka ? maap Bapak dalam hal ini saya dengan PTK ini belum begitu paham. karena sangat beda dengan penelitian biasa. demikian Terimakasih atas Ilmu dan informasinya dan ini sangat bermanfaat sekali terutama bagi Para Pendidik.
Pak artikel yang bapk tulis sagat bermanfaat bgi kmi yan melkukan penelitian…akan atetapi yang blum sya pahami adalah kenapa ko tindakan kelas tidak langsung kearah materi ke materi pembelajaran saja misal nya materi yang dijadikan Tema Dalam PTK yaitu Bahasa Inggris, dan kalau dalam SAP bagaimana cara cara mendiskripsikannya dengan PTK ini hingga minimal 12 kali tatap Muka ? maap Bapak dalam hal ini saya dengan PTK ini belum begitu paham. karena sangat beda dengan penelitian biasa. demikian Terimakasih atas Ilmu dan informasinya dan ini sangat bermanfaat sekali terutama bagi Para Pendidik.
terima kasih info nya pak,,namun ada yang mau saya tanyakan,
1. apakah PTK harus terpaku hanya di dalam ruang kelas saja?
2. boleh tidak PTK menggunakan metode Karya Wisata?
terima kasih sebelumnya,,dan saya harapkan jawaban bapak.
pak model pembelajaran reflektif inkuiri dg PTK itu sama gak ya ?? tlog pnjelasan nya ya
🙂
Trims infonya…jd lancar nich tugas q
Thank infonya
Selamat dan Trima ks Prof atas infonya yang bs membantu kami para guru.
GOOD REFERENCES
selamat prof. atas info yg sangat membantu teman-teman guru dan mahasiswa yg tugas akhirnya PTK, di Blog bapak yang bagus ini saya numpang promosi, saya ingin berbagi pengalaman mengenai PTK dengan teman-teman guru se-Indonesia yang merasa kesulitan menyusun dan membuat PTK, melalui buku PTK dg judul PTK untuk inovasi pembelajaran guru, serta pelatihan sehari PTK, dg jadwal 07.30 – 10.00 identifikasi masalah-masalah pembelajaran, menemu kenali tindakan yg akan diterapkan, merumuskan minimal 20 judul yg berbeda bagi setiap peserta, 10.30 – 15.00 setiap peserta menyusun dan membuat proposal PTK yang berbeda satu sama lain sesuai dg urgensi masalah yg dihadapi (bab I, II, III minus), pkl. 15.30 – 17.00 menyusun ceklis observasi tindakan dan uji coba ceklis observasi (bab IV minus) diteruskan dg info mengenai apa yg harus disampaikan pada bab V. jika teman berminat lihat situs web di http://ptk-tidak-sulit. blogspot.com (ikbal barlian, Konsultan Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Selatan 2003 – 2010)
materinya sangat jelas,kalau kapan2 saya tanya atau konsultasi, kira2 dijawab nggak ya prof? thx
Kalau Guru tidak melakukan PTK artinya guru itu seperti nebar benih dan nyemprot tanaman atas suruhan orang lain alias buruh. selesai tanam, selesai semprot. ya sudah. Perkara ada tanaman yang tetap kena penyakit, atau tanamannya pada mati itu urusan pemilik tanaman. Gitu sih ? Bukannya Guru ini yang memiliki tanaman sekaligus mau memanennya dengan hasil yang maksimal ? ya PTK lah solusinya. maaf hanya memperkuat saja. (atau malah memperlemah ya…..)
Alhamdulillah….thanks buanget…
Makasih pak haji. Uraiannya sgt bergizi, I got much from It.
salam dari malang. terimakasih ilmu dari bapak. manfaatnya besar bagi pendidikan.
Nuwun banget, Bapak materinya, saya lagi perlu buat penelitian PTK di Moga Pemalang, syukron katsiir, baarokallaah …
ass…
pak,saya mahasiswi universitas muhammadiyah metro,,sebelumnya saya mohon ijin untuk mengcopy materi bapak tentang ptk.karna sangat saya butuhkan untuk literatur mata kuliah yang saya ambil.. trma kasi.
wass…
pak ..
Saya lagy mw nyusun skripsi ni ..
kbetulan saya mlakukan pnelitian tindakan klas ,,
tapi masih blum mngerti byk ttg PTK ..
.
.
dalam proposal judul skripsi PTK ,
salah sub.nya itu metodologi penelitian atau prosedur penelitian ?.
trimakasih ..
🙂 🙂 🙂
pak artikel yang bapk tulis sagat bermanfaat bgi kmi yan melkukan penelitian…akan atetapi yang blum sya pahami adalah kenapa ko tindakan kelas kenapa tidak tindakan kelas yang menuju ke materipembelajaran saja…?
maap pak, ni tadi dari universitas muhammadiyah metro, pendidikan biologi semester III,
mo tanya pak;;;;;;?
kalou mau downlode materi belajar dan pembelajarannya dimana si pak, kox susah dicarinya
doakan sukses pak….!
haloooo, pak gimana kabarnya, mohon doanya pak semoga tugas kuliah belajar dan pembelajaran cepet dan tepat ya pak amin…..!!!!!!!!!!!
Dear Mr. Karwono,
I would like to apply Classroom Action Research in my school. I am an English teacher in a private school in West Kalimantan. I have been teaching there about five years. I do have problems which almost appear in every new academic year. Well, let me share them with you. I have to tell you that I have 577 in TOEFL score (I took the test on August. 29, 2009) and my GPA was 3.95. I am always having my teaching for 7th and 8th grade. The issue of my problem is my students cannot speak well, yet I had my teaching fully English, not in Indonesian (at all). Their listening are fine because they always understand every commands or instructions I gave them. I can tell it by their responds to my instructions (and I had never gave them a longer one). What makes me worried that they cannot speak appropriately though any techniques or methods I had already conducted on them. Until one day after I read about classroom action research. I am interested to do it, unfortunately I still confused on how to it. I had read books about it such as ACTION RESEARCH: DEVELOPMENTAL APPROACH, CAROL CARDNO, still I failed to figure it. Would it be a big problem for you if I ask your help to overcome my problems? It will a great help for me if you are willing at least give me a guidance on how to apply CAR in my school. hank you for your advices, comments, suggestions, or even critiques for me.
Sincerely yours,
Asmin
Mr. Asmin maybe this step will help you to plan this action research in your classroom. before i continue explaining, i would tell you that action research basically is a long term research, how long it is depends on you. From many books that i already read about this research, at least you do 3 cycles for your research, every cycle consist 4 steps (plan, action, observe, reflect).
For example, i do this research for maintaining rules and procedures in grade 7, because this is the problem that i was facing in my classroom.
cyle 1
plan: i plan to make an essential agreement and stated rules and procedures for my class.
action: i stated it in my class
observe: the student hear my expectation for their behavior in my class, but some students still making noise in my class
reflect: I think i must showing them that i was very serious about my rules and procedures and give consequence for those who disobey by making a reflection.
cycle 2:
revised plan: restated the rules and procedures and seriously maintaining the rules and procedures.
action: do the plan
observe: what happen in the classroom when i do the revised plan
reflect: reflect what happen and find the solution or a plan for next meeting,
and soon until you fulfill your objectives
God bless u
regards,
Michael Bast
materi bapak sangat berkontribusi pada upaya pencerdasan bangsa,,,,,moga menjadi amal jihad.amien
Artikelnya sangat bermanfaat pak !!! Teruskan karyanya pak…
terima kasih atas informasi tentang Classroom Action Research Bapak, mudah2 an bisa bermanfaat buat semuanya…
met pgi pak,,,,,,,,,,,,,,,,,,,!!!!!!!!!!!!
mkasih bnyak infonya,,,,,,,,,Tuhan Memberkati.
materinya………… bagus,,, bisa menjadi wawasan baru,, apalagi bagi saya yang baru menenal mata kuliah ni di bangku kuliah……………. ^_^
Terima kasi Pak Karwono, saya ingin kejelasan tentang PTK
Memang melalui PTK dapat diketahui masalah yg dihadapi guru dalam proses pembelajaran, tetapi kalau kepala sekolah tidak mensupport hasil PTK ini apa jadinya bagi guru, adkah solusi yg bisa bapak berikan pada masalah ini
THANK’S FOR THE INFORMATION….
terimakasih atas batuannya telah menyelesaikan tugasku
Selamat malam Pak Karwono…saya terlebih dahulu minta maaf kepada Bapak, tanpa seijin Bapak saya mengcopy artikel Bapak, selanjutnya saya posting melalui blog saya http://www.alexemdi.wordpress.com
hanya ucapan Terima Kasih yang dapat saya sampaikan kepada Bapak, semoga Tuhan selalu memberkati Karir dan Keluraga Bapak. Saya seorang guru : a.monang damanik.
Materinya BAgus tap tolong lebih terperinci lagi…………Thank’s
thank you so much Mr, Karwono. Your article helped me to understanding about classroom action research.
I’ve done a CAR once and it was quite successful because DR. Chan Yue Weng from SEAMEO liked it. I presented my CAR in Bali at that time.Maybe we can share about CAR later.
saya sabagai pemula sekali amat terbantu dengan paparan bapak tetgn PTK… thank’s
Saya sedikit mendapat gambaran tentang PTK, tapi saya masih bingung, mungkin dengan melihat contoh skripsi PTK baru bisa mengurangi kebingungan saya, Thanks!
mungkinbisa anda cari atau pinjam ke teman teman guru di lingkungan anda
sya adalah pemula dalam hal PTK, namun literatur ini sangat membantu saya dalam memulai PTK nanti, thans.. sukses buat bapak
SAYA MASIH BINGGUNG DENGAN ACTION RESEARCH??????????
BAGAIMANA PENELITIAN YANG DILAKUKAN DENGAN PTK…
HARAP BIMBINGANYA,,
SAYA BUTUHKAN SEGERA UNTUK MEMPERLANCAR SKRIPSI SAYA..
TERIMA KASIH
MATERI BAPAK SANGAT BERMANFAT BUAT PARA PEDNDIDIK. TRIMS
dear Mr.karwono i am student of tanjungpura university was interesting classroom action research. how I can make better title in this reseach? please sent me a advise to inprove my knowledge!!